Hampir semua pengantin wanita biasanya terfokus memikirkan gaun hari H-nya saja dan tanpa sadar ’menganaktirikan’ busana sang kekasih. Apalagi bila pangeran kita ini tidak dikategorikan sebagai ’fashion conscious’ alias tidak sadar fesyen, jadilah busananya ala kadarnya ’yang penting pake jas’.
Padahal memilih jas pengantin memiliki seninya sendiri lho, dan yang jelas di dunia modern ini pria tak kalah modis dibandingkan wanita. Jadi, pastikan si dia tak ketinggalan mode.
Bahan Jas Pengantin
Ada beberapa tipe bahan untuk jas pengantin pria tapi yang paling baik adalah bahan wol karena bahan ini agak berat sehingga jatuhnya rapi dan tak mudah berkerut. Tipe wol paling mahal dan bagus tidak bisa dilihat dari merk atau motif yang tertera di bahan tetapi harus dilihat dari berat, komposisi dan finishing bahan. Selain itu, bahan wol juga sangat cocok dengan iklim di Indonesia. Apalagi saat ini, bahan wol lebih canggih karena diolah lebih bagus, tipis dan tidak panas, disesuaikan dengan iklim Indonesia. Rata-rata untuk iklim Asia wol dipadukan dengan katun, sutra dan polyester.
Bahan wol silk termasuk bahan wol yang paling baik dan mahal saat ini. Wol yang sedang digandrungi kalangan anak muda saat ini adalah bahan shining wool Italy dan wool silk Italy, tekstur bahannya berkilau dan sangat mencolok saat dikenakan. Sayangnya, kedua bahan ini harganya masih relatif mahal mulai dari Rp 2,5 juta/meter.
Untuk Anda yang memiliki budget terbatas namun tetap ingin mendapatkan jas berbahan dan berkualitas bagus, Anda dapat menggunakan bahan high twist (polyester)/semi wol. Pada dasarnya bahan jas pengantin yang paling bagus memang wol namun untuk alternatif, Anda bisa menggunakan bahan semi wol. Bahkan ini kualitasnya tidak kalah dengan wol; ringan, tidak panas, enak dipakai, dan harganya relatif murah. Namu tentunya dalam hal finishing memiliki banyak kekurangan.
Pastinya, hindari bahan-bahan yang identik dengan busana formal seperti shantung dan wol linen yang panas. Sedangkan untuk yang mengadakan pesta pernikahan tradisional, jas pengantin tradisional yang paling bagus tetap yang berbahan wol dengan tekstur dan payet yang disesuaikan dengan adat pernikahannya.
Corak Dan Warna
Bagus dan tidaknya corak tergantung selera seseorang. Namun jas pengantin pria yang paling klasik tetaplah yang berwarna hitam legam polos. Super black bisa menjadi pilihan karena terlihat lebih anggun. Bahkan polos terlihat lebih formal dan anggun, dan bahan garis lebih memberi kesan dinamis dan fashionable.
Warnanya sebaiknya disesuaikan dengan warna gaun pengantin dan waktu acara. Sekitar 70% dari calon pengantin pria Asia memang tetap memilih hitam sebagai warna favorit jas mereka. Namun untuk pemberkatan yang diadakan di siang hari, mungkin lebih baik menggunakan warna-warna selain hitam seperti dark grey, coklat, hijau dan champagne.
Bukan Sekedar Kancing
Pada tahun 2007 ini, pengantin lebih menggemari model jas yang simpel yaitu single breasted dan tak banyak lagi yang memesan model double bresated (jas dengan kancing bersusun ganda) ataupun tuxedo (jas dengan ekor) yang berkesan aristokrat.
Soal jumlah kancing masih antara 1-4 kancing, tergantung selera. Jas pengantin berkancing 3 sangat digemari pengantin tahun ini, banyak juga yang menginginkan jas berpotongan kerah rendah dengan 1 atau 2 kancing saja. Kancing 1 dan 2 menguntungkan untuk pengantin yang bertubuh agak gemuk atau pendek, sedangkan kancing 3 atau 4 bagus untuk pengantin bertubuh tinggi karena semakin membentuk postur yang bagus.
Warna kancing bisa disesuaikan dengan warna jas pengantin, bisa terbuat dari bungkus kain atau serat sintetis. Ada pula yang menyukai kancing logam dengan warna yang doff.
Kemeja, Vest & Dasi
Bagian dalam juga tidak kalah penting dengan bagian luarnya. Untuk kemeja, orang lebih condong memilih warna broken white/ivory berbahan katun. Jangan lupa sesuaikan dengan warna gaun pengantin. Warna dasi bisa beraneka warna disesuaikan dengan kebutuhan. Model dasi kupu-kupu masih diminati walaupun model ini masih kiblatnya lebih ke Eropa dan tidak populer di Asia, warna off white bisa menjadi perpaduan yang bagus. Dasi kupu-kupu sebenarnya menjadi pakem dari setelan jas tuxedo dan lebih bagus lagi jika semua pendamping mengenakannya.
Penggunaan vest memang tidak wajib. Namun agar terlihat yang mana pengantin, biasanya vest menjadi aksesoris yang menentukan. Ibarat penggunaan payet pada kebaya, tidak wajib, namun menjadikan kebaya lebih mantap dan merupakan pasangan yang solid. Pengantin yang menyukai gaya konservatif biasanya hanya mengenakan kemeja dan dasi biasa sebagai padanan jas single breasted-nya. Bila ingin menambahkan vest, biasanya dipilih warna yang gelap senada dengan jasnya. Sedangkan untuk kesan glam yang cocok bagi pesta resepsi malam untuk pengantin yang lebih wah, warna emas atau bahan yang licin mengkilap dapat menjadi pilihan yang glamor.
Padanan Sepatu
Jas pengantin idealnya dipadankan dengan model sepatu bertali dengan sedikit hak dan berwarna hitam tentunya, agar berkesan lebih formal dan elegan. Selain itu sepatu warna putih juga sedang digemari sebagai padanan jas putih pula.
Sedangkan untuk yang mengenakan jas pengantin tradisional, bisa menggunakan selop sebagai padanannya, atau disesuaikan dengan adat tradisional daerah masing-masing.
Tips :
- Pilih yang terbuat dari bahan wol karena bahannya lembut, tidak panas dan enak dipakai.
- Jas berbahan wol tidak boleh dicuci dan harus di dry-clean.
- Minta tim desainer mendampingi memilih warna, bahan dan cutting yang sesuai karena mereka dapat mengarahkan dengan baik sehingga tercipta adibusana yang bagus dan sesuai dengan karakter Anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar