Busana muslim, kini menjadi bisnis mode yang dilirik karena pasarnya yang cukup luas, terutama di Indonesia. Semakin berkembangnya mode busana muslim menjadikan bidang ini juga punya cukup banyak pesaing, karena itu Anda harus bisa kreatif dalam merintis bisnis ini.
Simak saja tips dari desainer busana muslim Tuty Adib, yang juga tergabung dalam Asosiasi Perancang dan Pengusaha Mode Indonesia (APPMI), berikut ini.
Belajar jadi perancang
Menjadi pebisnis fashion memang tidak harus jadi perancang. Namun dengan jadi perancang, pemilik usaha bisa mengendalikan sendiri tren busana yang akan jadi produknya. Dia tidak akan hanya mengikuti tren, tapi bisa membuat tren baru.
Menjadi pebisnis fashion memang tidak harus jadi perancang. Namun dengan jadi perancang, pemilik usaha bisa mengendalikan sendiri tren busana yang akan jadi produknya. Dia tidak akan hanya mengikuti tren, tapi bisa membuat tren baru.
Menguasai dasar pembuatan busana
Menguasai teknik perancangan dan menjahit bisa menjadi modal berharga. Memang tidak semua bisa dilakukan sendiri, tapi dengan begitu pengusaha akan bisa mengendalikan karyawan atau tim produksinya.
Menguasai teknik perancangan dan menjahit bisa menjadi modal berharga. Memang tidak semua bisa dilakukan sendiri, tapi dengan begitu pengusaha akan bisa mengendalikan karyawan atau tim produksinya.
Memanfaatkan media
Hampir semua produsen mengandalkan media massa. Media bukan hanya berfungsi untuk memublikasikan produk, melainkan juga untuk membesarkan nama. Namun perlu kejelian untuk memilih media yang tepat sesuai dengan produk dan kelas pasar yang dibidik.
Hampir semua produsen mengandalkan media massa. Media bukan hanya berfungsi untuk memublikasikan produk, melainkan juga untuk membesarkan nama. Namun perlu kejelian untuk memilih media yang tepat sesuai dengan produk dan kelas pasar yang dibidik.
Aktif di organisasi dan komunitas
Organisasi profesi atau pengusaha sangat penting untuk eksistensi, memperluas pasar dan pengakuan. Misalnya, Tuty Adib yang bergabung dalam kepengurusan APPMI DKI Jakarta. Selain itu dia juga membentuk komunitas di kalangan konsumennya seperti Sahabat Bilqis.
Organisasi profesi atau pengusaha sangat penting untuk eksistensi, memperluas pasar dan pengakuan. Misalnya, Tuty Adib yang bergabung dalam kepengurusan APPMI DKI Jakarta. Selain itu dia juga membentuk komunitas di kalangan konsumennya seperti Sahabat Bilqis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar