Batik, kain khas Indonesia, lazim digunakan ke acara-acara resmi dan dulu hanya dikenakan oleh karangan tertentu saja. Namun saat ini batik semakin populer dan bisa dikenakan oleh anak-anak hingga remaja.
Batik juga tidak terlihat kaku lagi, karena bisa digunakan saat santai. Tapi sebagai kain tradisional, batik memiliki cara perawatan yang berbeda. Berikut ada sejumlah tips untuk merawat batik kesayangan Anda.
1.Saat pencucian pertama, batik biasanya akan luntur. Ini disebabkan oleh sisi lilin yang masih menempel. Karena itu, batik harus dicuci terpisah dari pakaian lain.
2.Untuk mencuci batik, jangan gunakan deterjen banyak karena bisa membuat warnanya pudar.
3.Jika tak terlalu kotor, cukup rendam batik dengan air hangat. Jika terkena kotoran, gunakan jeruk nipis untuk mengosok bagian yang kotor.
4.Saat mencuci batik memang paling bagus menggunakan buah lerak. Caranya remas-remas buah lerak di dalam air hingga mengeluarkan busa. Aroma buah lerak bisa membuat batik harum sekaligus melindungi dari hewan kecil perusak kain. Jika ingin praktis, di toko-toko penjual batik biasanya dijual cairan lerak yang bisa Anda gunakan untuk mencuci batik.
5.Setelah dicuci, jangan peras batik kencang-kencang dan hindari menjemurnya langsung di bawah terik matahari. Hal tersebut bisa membuat warna batik menjadi pudar. Batik cukup diangin-anginkan atau dijemur di tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung.
6.Jangan semprotkan parfum atau pewangi langsung, terutama pada batik sutra yang menggunakan pewarna alami.
7.Bungkus batik dalam plastik sebelum disimpan di dalam lemari agar terhindar dari ngengat. Tapi jangan letakkan batik bersama kapur barus, karena justru bisa merusak kain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar